Sebagian umat muslim mungkin sudah mengetahui tata cara shalat Witir. Namun, karena jarang melakukannya di luar Bulan Ramadhan, sebagian orang mungkin lupa jumlah rakaat, niat, maupun doa setelah shalat sunah ini.
Shalat Witir adalah salah satu sunah yang dianjurkan di Bulan Ramadhan. Sebagai shalat penutup, sebagian umat muslim biasanya melakukan Witir setelah shalat tarawih.
Tata Cara Shalat Witir
Shalat Witir juga bisa dilakukan di luar Bulan Ramadhan dan setelah shalat sunah lain yang dilakukan di malam hari, seperti: shalat Tahajud, shalat hajat, shalat Taubat, dan lain sebagainya.
Seperti hadist Nabi Muhammad yang termaktub dalam kitab al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu karya Syekh Wahbah Zuhaili, juz II, halaman 185, yang artinya, “Jadikanlah akhir shalat kalian semua di malam hari dengan shalat witir.”
Adapun jumlah rakaatnya tidak hanya 3, seperti yang biasanya dilakukan oleh kebanyakan muslim di masjid-masjid selama Bulan Ramadhan.
Adapun rujukannya adalah hadits Nabi yang artinya: “Berwitirlah kalian semua, wahai ahli al-Qur’an, karena sesungguhnya Allah itu ganjil, dan menyukai hal-hal yang ganjil.” (HR. Khuzaimah).
Shalat Witir bisa ditunaikan sekurang-kurangnya satu rakaat dan sebanyak-banyaknya sebelas rakaat. Boleh memberi salam setiap dua rakaat, dan yang terakhir boleh dilakukan satu rakaat.
Sebelas rakaat ini adalah jumlah rakaat maksimal yang boleh dikerjakan dan shalat Witir sebaiknya dilakukan sendiri, kecuali di malam-malam bulan Ramadan.
Jumlah Rakaat Shalat Witir
Hadist lain yang menjelaskan jumlah rakaat shalat Witir adalah:
“Witir itu hak. Maka, barangsiapa yang suka mengerjakan lima rakaat, kerjakanlah. Siapa yang suka mengerjakan tiga rakaat, kerjakanlah. Dan siapa yang suka mengerjakan satu rakaat, kerjakanlah.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i).
Baca Juga: Waktu dan Bacaan Doa Buka Puasa yang Tepat Menurut Hadist
Dari Aisyah, “Nabi Saw. shalat sebelas rakaat di antara setelah shalat Isya sampai terbit fajar. Beliau memberi salam tiap-tiap dua rakaat, dan yang terakhir satu rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sementara niat untuk shalat Witir 2 rakaat adalah:
Ushallî sunnatan minal witri rak’ataini lillahi Ta’âlâ.
Artinya: “Aku niat shalat sunah Witir dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Dan niat untuk shalat Witir 1 rakaat ini adalah:
Ushallî sunnatan minal witri rak’atan lillahi Ta’âlâ.
Artinya: “Aku niat shalat sunah Witir satu rakaat karena Allah Ta’ala.”
Tata cara shalat Witir ini sama seperti shalat pada umumnya, yaitu dimulai dengan takbiratul ihram, membaca surah al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah pendek, ruku’, i’tidal, sujud, dan seterusnya.
Bacaan Sunnah Shalat Witir
Baca Juga: Copet Ledakkan Petasan Saat Tabligh Akbar di Probolinggo
Surah pendek yang disunahkan dibaca setelah bacaan surah al-Fatihah, sesuai hadist Nabi dalam Witir 3 rakaat adalah: pada rakaat pertama membaca surah al-A’la, rakaat kedua membaca surah al-Kafirun, sementara pada rakaat penutupnya membaca surah al-Ikhlas yang disambung dengan surah al-Falaq dan an-Nas.
Terakhir, doa setelah shalat Witir. Menurut Syekh asy-Syatiri dalam kitab Syarah Yaqutun Nafis juz 1 halaman 285, tidak dianjurkan membaca doa qunut di rakaat terakhir bila melakukan shalat Witir pada tanggal 1-14 Ramadhan.
Sementara bila dilaksanakan pada tanggal 15 hingga akhir Ramadhan, para ulama sepakat untuk menganjurkan membaca doa qunut di rakaat terakhir.
Kemudian dilanjutkan dengan dzikir setelah salam sebanayak 40x.
“Subhana al-maliki al-quddus” sebanyak tiga kali. Kemudian diteruskan dengan bacaan, “Ya hayyu ya qayyum, lailahailla anta subanaka inni kuntu minadz dzalimin.”
Demikian tata cara shalat witir sesuai hadist Nabi SAW.