Sejarah dan Keutamaan Malam Lailatul Qadr, Malam Mulia Bagi Umat Nabi Muhammad

Sejarah dan keutamaan malam Lailatul Qadr adalah kabar baik bagi umat Rasulullah SAW. Karena di malam yang lebih baik dari 1000 bulan ini penuh dengan berkah dan ampunan Allah SWT.

Sejarah dan keutamaan malam Lailatul Qadr juga menjadi pengingat serta motivasi untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan hal yang tidak berfaedah dan tidak bernilai ibadah.

Di bulan mulia ini, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah agar mendapat keutamaan dari malam Lailatul Qadr. Sehingga, kita tidak termasuk umat yang merugi.

Sejarah dan Keutamaan Malam Lailatul Qadr

Sejarah malam Lailatul Qadr menurut Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Baqi az-Zaraqani (wafat 1122 H) bermula ketika suatu ketika Rasulullah bercerita pada para sahabat tentang 4 orang Bani Israil yang terus beribadah pada Allah selama delapan puluh tahun. 

Tidak hanya itu, keempatnya juga tidak pernah melakukan maksiat kepada-Nya sekalipun sebatas kedipan mata. 

Empat orang yang dimaksud Rasulullah itu adalah Ayyub, Zakaria, Hizqil, dan Yusya’ bin Nun. 

Baca Juga: 4 Macam Batal puasa, Mana yang Harus Diqadha, dan Membayar Fidyah?

Mendengar kisah keempat orang shaleh Bani Israil ini membuat para sahabat heran sekalipun takjub karena keistiqomahan mereka dalam beribadah pada Allah, bahkan dalam kurun waktu yang lama. Mereka juga tidak pernah melakukan dosa. 

Di saat yang bersamaan ketika Rasulullah bercerita itu, datanglah malaikat Jibril dan ia berkata,

Telah heran umatmu akan ibadah empat orang selama delapan puluh tahun dan mereka tidak pernah bermaksiat sekalipun sebatas kedipan mata. Sungguh, Allah telah menurunkan bagimu (dan umatmu) yang lebih baik dari semua itu, yaitu malam Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan. Ini (lailatul qadar) lebih utama dari apa yang dikagumi oleh umatmu.

Mendengar hal yang disampaikan malaikat Jibril itu membuat Rasulullah dan para sahabat sangat bahagia. 

Karena mereka tidak perlu merasa khawatir amal ibadahnya kalah dengan ibadah umat sebelumnya. 

Seperti yang diketahui, umur umat Rasulullah tidak sepanjang umur Nabi terdahulu. Sehingga malam Lailatul Qadr adalah keistimewaan yang diturunkan hanya bagi umat Rasulullah. 

Keutamaan Malam Lailatul Qadr

Keresahan Rasulullah saat melihat umur umat terdahulu yang berumur panjang pun dijawab oleh Allah. 

Baca Juga: Ucapan Selamat Lebaran 2023 untuk Keluarga dan Rekan Kerja yang Unik dan Penuh Doa

Sungguh telah diperlihatkan kepada Rasulullah umur-umur umat (para nabi) sebelumnya, atau (diperlihatkan) apa yang dikehendaki oleh Allah dari semua itu. (Melihat itu) seolah Rasulullah pesimis bahwa usia umat-umatnya tidak akan mampu untuk mencapai amal ibadah yang dilakukan umat-umat tersebut. Kemudian Allah memberi Nabi Muhammad (dan umatnya) malam Lailatul Qadar yang lebih utama dari seribu bulan.” (Imam Malik, al-Muwattha’ libni Malik, [Muassasah ar-Risalah: 2004, tahqiq: Syekh Musthafa al-A’dzami], juz III, halaman 462).

Mendengar hal ini, Rasulullah tidak lagi pesimis pada umatnya karena umatnya telah diberi keistimewaan tersendiri oleh Allah.

Anugrah lain di malam mulia ini tertuang dalam kitab berikut ini.

Sungguh malam Lailatul Qadar hanya khusus bagi umat ini (umat Nabi Muhammad), dan tidak ditemukan dalam umat sebelumnya,” (Syekh al-‘Aini, Umdatul Qari Syarah Shahihil Bukhari, [Darul Ihya’ at-Turats: 2006], juz XVII, halaman 168).

Sehingga, bila umat muslim zaman ini benar-benar tulus beribadah hanya karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosanya akan diampuni. Hal ini sesuai hadist yang diriwayatkan Al-Bukhari.

Barang siapa beribadah pada malam Lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu”. (HR Al-Bukhari).

Demikian sejarah dan keutamaan malam Lailatul Qadr. Semoga kita bisa menjadi salah satu umat beruntung yang selalu mendapatkannya. Aamiin Allahumma Aamiin.

Sumberhttps://islam.nu.or.id/ramadhan/kultum-ramadhan-lailatul-qadar-malam-spesial-khusus-umat-nabi-muhammad-K5ZpI

Leave a Comment