Jenis jenis konjungsi dan contohnya bisa menjadi materi pembelajaran yang bermanfaat. Konjungsi, yang juga dikenal sebagai kata penghubung, memiliki peran penting dalam menghubungkan klausa dalam sebuah kalimat. Kata penghubung ini biasanya ditempatkan di tengah-tengah kalimat.
Pengetahuan tentang konjungsi menjadi kunci penting untuk pemahaman lebih lanjut. Sebab, konjungsi merupakan elemen penting dalam menjalin hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya. Jika penggunaan konjungsi tidak tepat, maka arti kalimat dapat berubah.
Oleh karena itu, artikel ini akan mengulas berbagai jenis jenis konjungsi dan memberikan contoh-contohnya, yang perlu Anda ketahui dari berbagai sumber. Di bawah ini adalah klasifikasi berbagai jenis konjungsi berdasarkan fungsinya.
Jenis Jenis Konjungsi Disertai Ciri dan Contohnya
Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua atau lebih unsur yang setara atau sejajar dalam kalimat. Unsur yang dihubungkan oleh konjungsi koordinatif dapat berupa kata, frasa, klausa, atau kalimat.
Unsur yang dihubungkan oleh konjungsi koordinatif dapat berdiri sendiri tanpa konjungsi tersebut. Konjungsi koordinatif dapat menunjukkan hubungan penambahan, pemilihan, perlawanan, pertentangan, pendampingan, jumlah, atau pilihan. Beberapa contoh konjungsi koordinatif dan maknanya adalah:
- dan: sebagai penanda hubungan penambahan
- atau: sebagai penanda hubungan pemilihan
- tetapi: sebagai penanda hubungan perlawanan
- padahal: sebagai penanda hubungan pertentangan
- sedangkan: sebagai penanda hubungan pertentangan
- serta: sebagai penanda hubungan pendampingan
- dan/atau: sebagai penanda hubungan jumlah atau pilihan
Beberapa contoh penggunaan konjungsi koordinatif dalam kalimat adalah:
- Rani dan Rina adalah sahabat baik.
- Kamu mau makan nasi goreng atau mie goreng?
- Dia pintar tetapi malas.
- Dia tampak bahagia padahal sedang bersedih.
- Dia suka membaca sedangkan adiknya suka menonton.
- Dia belajar serta bermain.
- Kamu harus membeli buku dan/atau pensil.
Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur yang saling berkaitan dalam kalimat. Unsur yang dihubungkan oleh konjungsi korelatif biasanya berupa frasa atau klausa. Unsur yang dihubungkan oleh konjungsi korelatif tidak dapat dipisahkan oleh unsur lain.
Konjungsi korelatif biasanya terdiri dari dua kata yang berpasangan dan menunjukkan hubungan sebab akibat, perbandingan, syarat, atau kesimpulan. Beberapa contoh konjungsi korelatif dan maknanya adalah:
- karena…maka…: sebagai penanda hubungan sebab akibat
- semakin…semakin…: sebagai penanda hubungan perbandingan
- jika…maka…: sebagai penanda hubungan syarat
- jadi…: sebagai penanda hubungan kesimpulan
Beberapa contoh penggunaan konjungsi korelatif dalam kalimat adalah:
- Karena dia sakit maka dia tidak masuk sekolah.
- Semakin banyak belajar semakin pintar.
- Jika kamu rajin maka kamu akan sukses.
- Dia tidak lulus ujian jadi dia harus mengulang.
Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua atau lebih unsur yang tidak setara atau tidak sejajar dalam kalimat. Unsur yang dihubungkan oleh konjungsi subordinatif biasanya berupa klausa induk dan klausa anak.
Klausa anak yang dihubungkan oleh konjungsi subordinatif tidak dapat berdiri sendiri tanpa klausa induk. Konjungsi subordinatif dapat menunjukkan hubungan waktu, tempat, sebab, akibat, tujuan, syarat, konsesi, atau cara. Beberapa contoh konjungsi subordinatif dan maknanya adalah:
- ketika: sebagai penanda hubungan waktu
- di mana: sebagai penanda hubungan tempat
- karena: sebagai penanda hubungan sebab
- sehingga: sebagai penanda hubungan akibat
- agar: sebagai penanda hubungan tujuan
- jika: sebagai penanda hubungan syarat
- meskipun: sebagai penanda hubungan konsesi
- dengan: sebagai penanda hubungan cara
Beberapa contoh penggunaan konjungsi subordinatif dalam kalimat adalah:
- Dia datang ketika aku sedang tidur.
- Ini adalah rumah di mana aku tinggal.
- Dia tidak masuk sekolah karena dia sakit.
- Dia belajar keras sehingga dia lulus ujian.
- Dia berlari cepat agar tidak ketinggalan kereta.
- Kamu akan lulus jika kamu rajin belajar.
- Dia tetap tersenyum meskipun dia sedang susah.
- Dia memecahkan kaca dengan batu.
Konjungsi Antar Kalimat
Konjungsi yang menghubungkan antar kalimat atau paragraf disebut sebagai konjungsi antar kalimat. Biasanya, konjungsi antar kalimat ditempatkan di awal kalimat atau paragraf setelah tanda baca seperti titik, tanda tanya, atau tanda seru.
Konjungsi antar kalimat digunakan untuk menunjukkan berbagai hubungan antara kalimat-kalimat tersebut, seperti kelanjutan, perbandingan, pertentangan, penegasan, penjelasan, atau kesimpulan. Berikut beberapa contoh konjungsi antar kalimat beserta maknanya:
- selain itu: sebagai penanda hubungan lanjutan
- sementara itu: sebagai penanda hubungan perbandingan
- namun demikian: sebagai penanda hubungan pertentangan
- bahkan: sebagai penanda hubungan penegasan
- yaitu: sebagai penanda hubungan penjelasan
- oleh karena itu: sebagai penanda hubungan kesimpulan
Beberapa contoh penggunaan konjungsi antar kalimat dalam kalimat adalah:
- Dia suka membaca buku. Selain itu, dia juga suka menulis cerita.
- Di luar hujan deras. Sementara itu, di dalam rumah hangat dan nyaman.
- Dia sudah berusaha keras. Namun demikian, dia belum berhasil mencapai tujuannya.
- Dia sangat pintar. Bahkan, dia bisa berbicara lima bahasa asing.
- Dia membeli banyak barang. Yaitu, baju, sepatu, tas, dan jam tangan.
- Dia tidak mengerjakan tugasnya. Oleh karena itu, dia mendapat hukuman dari gurunya.
Apa saja Fungsi dari Kalimat Konjungsi?
Kalimat konjungsi adalah kalimat yang mengandung kata penghubung atau konjungsi. Kata penghubung atau konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan antara kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf. Kalimat konjungsi memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Menghubungkan unsur-unsur yang setara atau sejajar
Fungsi ini dilakukan oleh konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua atau lebih unsur yang memiliki derajat yang sama dalam kalimat. Contoh konjungsi koordinatif adalah dan, atau, tetapi, serta, dan lain-lain. Contoh kalimat konjungsi dengan fungsi ini adalah:
- Rani dan Rina adalah sahabat baik.
- Kamu mau makan nasi goreng atau mie goreng?
- Dia pintar tetapi malas.
Menghubungkan unsur-unsur yang saling berkaitan
Fungsi ini dilakukan oleh konjungsi korelatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua unsur yang saling mempengaruhi dalam kalimat. Contoh konjungsi korelatif adalah karena…maka…, semakin…semakin…, jika…maka…, dan lain-lain. Contoh kalimat konjungsi dengan fungsi ini adalah:
- Karena dia sakit maka dia tidak masuk sekolah.
- Semakin banyak belajar semakin pintar.
- Jika kamu rajin maka kamu akan sukses.
Menghubungkan unsur-unsur yang tidak setara atau tidak sejajar
Fungsi ini dilakukan oleh konjungsi subordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua atau lebih unsur yang memiliki derajat yang berbeda dalam kalimat. Contoh konjungsi subordinatif adalah ketika, di mana, karena, sehingga, agar, jika, meskipun, dengan, dan lain-lain. Contoh kalimat konjungsi dengan fungsi ini adalah:
- Dia datang ketika aku sedang tidur.
- Ini adalah rumah di mana aku tinggal.
- Dia tidak masuk sekolah karena dia sakit.
Menghubungkan antara kalimat dengan kalimat atau paragraf dengan paragraf
Fungsi ini dilakukan oleh konjungsi antar kalimat, yaitu konjungsi yang menghubungkan antara kalimat dengan kalimat atau paragraf dengan paragraf yang berkesinambungan. Contoh konjungsi antar kalimat adalah selain itu, sementara itu, namun demikian, bahkan, yaitu, oleh karena itu, dan lain-lain. Contoh kalimat konjungsi dengan fungsi ini adalah:
- Dia suka membaca buku. Selain itu, dia juga suka menulis cerita.
- Di luar hujan deras. Sementara itu, di dalam rumah hangat dan nyaman.
- Dia sudah berusaha keras. Namun demikian, dia belum berhasil mencapai tujuannya.
Kesimpulan
Dari semua Penjelasan di atas, kita telah mengidentifikasi berbagai jenis jenis konjungsi dan memberikan contoh kalimat yang menggunakan konjungsi tersebut dan Semoga penjelasan tersebut dapat menambah pemahaman bagi kita semua.