Dampak curhat di media sosial |
Dampak curhat di media sosial memang tidak bisa disepelekan. Seperti misalnya dalam kasus Nissa Asyifa yang baru-baru ini curhat di media sosial mengenai sosok yang dianggap tidak bertanggung jawab.
Para warganet pun mengaitkan curhatan ini dengan Alshad Ahmad dan menuding lelaki pencinta harimau itu menghamili sang mantan pacar.
Namun ternyata, keduanya sempat dikabarkan menikah dan saat ini telah bercerai. Meski curhatan Nissa Asyifa tersebut telah dihapus dari akun Instagramnya, menulis keresahan di media sosial memang menimbulkan dampak yang tidak baik, lo!
Berikut dampak curhat di media sosial dan jejak digital yang dilansir melalui Halodoc.
Orang-orang yang kerap curhat di media sosial biasanya ingin mencari dukungan atas hal yang tengah dihadapinya. Mereka umumnya, hanya punya sedikit teman atau tidak punya teman sehingga tidak ada tempat bercerita dan berkeluh kesah tentang masalahnya.
Meski kita telah menghapus curhatan tersebut, tetapi jejak digital tetap sulit dihilangkan. Di era teknologi seperti saat ini, warganet bisa saja menangkap layar, memfoto, atau merekam bahkan mengunggah ulang postingan yang telah diunggah di media sosial.
Hal ini tentu berbahaya karena banyak perusahaan saat ini menelusuri jejak akun media sosial seseorang sebelum merekrutnya sebagai karyawan. Sehingga, bila ada unggahan yang kurang baik, hal ini akan menurunkan kredibilitas pemilik akun untuk mendapatkan pekerjaan.
Curhat di media sosial juga bisa menggiring opini publik. Seperti kasus Nissa Asyifa ini. Beberapa pihak ada yang menganggap ibu satu anak ini sedang membicarakan Alshad Ahmad, padahal hal ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Baca Juga: Natasha Wilona dan Verrel Bramasta Tetap Akrab, Ini 4 Cara Baikan Sama Mantan
Di sisi lain, opini publik yang sudah terlanjur berspekulasi ini bisa menimbulkan fitnah jika ternyata tidak benar.
Curhat di media sosial juga bisa membuatmu dinilai membuka aib sendiri maupun keluarga. Bahkan, beberapa pihak bisa menganggap tulisanmu itu sebagai pencemaran nama baik. Kamu tentu tidak ingin mendapat masalah hanya gara-gara emosi sesaatmu di media sosial, kan?
Menurut Social Media Today, rata-rata orang membuka media sosial setiap hari selama 3 jam. Hal ini menyebabkan mereka rentan mengalami kecemasan, perasaan iri, kesepian, perasaan terisolasi, dan bahkan depresi akibat kecanduan media sosial.
Banyaknya waktu yang dihabiskan untuk membuka media sosial juga menyebabkan hubungan pribadi seseorang dengan keluarga dan teman-temanya memburuk.
Coba periksa kembali, apakah saat kamu membuka media sosial berdampak pada pengaruh suasana hati dan emosimu?
Mengutip laman Clay Behavioral Health Center, identifikasi ini bisa membantumu mendeteksi dini apakah kamu sudah masuk ke taraf kecanduan media sosial atau tidak. Sehingga, kamu bisa mengatur waktu dan lamanya membuka aplikasi Twitter, Instagram, dan Facebook setiap harinya.
Saat ini ada banyak aplikasi tambahan yang bisa membantumu mengurangi penggunaan media sosial. Dengan kedisiplinan, kamu pasti bisa mengurangi terlalu lama membuka media sosial ini.
Demikian dampak curhat di media sosial dan jejak digital yang dirangkum melalui Halodoc.